Kamis, 04 September 2014

RPP WEBED

PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS (Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas, Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat)

      BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku, kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan yang harus dipelajari atau diketahui, disikapi dan ditegakkan oleh para siswa.
Dalam kaitan ini perlu diingat bahwa disiplin dipertimbangkan sebagai kecenderungan dari para peserta didik menyetujui harapan para guru,  disiplin merupakan alat bantu menumbuhkan gagasan mutakhir dan seleksi praktik-praktik baru, dan pelayanan yang layak cenderung menumbuhkan kualitas disiplin. Didalam disiplin bagi peserta didik ini tentunya perlu adanya suatu kerjasama yang baik, baik antara personil sekolah, orang tua maupun masyarakat.
B.  Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan disiplin pada level sekolah dan kelas?
2. Bagaimanakah cara membina hubungan antara sekolah dengan masyarakat?
C.  Tujuan Pembahasan
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat:
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan disiplin pada level sekolah dan kelas.
2.      Mengetahui cara membina hubungan sekolah dengan masyarakat.
D.      Prosedur Pemecahan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi pustaka. Penyusun mendapatkan sumber dari buku dan internet yang kemudian disusun dan dijabarkan kembali dengan bahasa yang sesuai kemampuan dan keterampilan diri sendiri.

E.       Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan urutan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bagian ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalahdan sistematika penulisan.
Bab II Isi
Pada bab ini ditemukan pembahasan yang terdiri disiplin kelas pada level sekolah dan kelas, dan juga hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
Bab III Penutup
Bab terakhir ini memuat kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Pada bagian ini berisi referensi-referensi dari berbagai sumber yang penyusun gunakan untuk pembuatan makalah ini.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Disiplin pada level Sekolah dan kelas
Sekolah, dalam upaya mencitakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak misalnya: dengan guru dalam memberdayakan semua kebijakan; usaha menggidentifikasi secara jelas sebab – sebab siswa berperilaku menyimpang; bekerja sama secara erat dengan orang tua, dan para Pembina atau pendamping sekolah. Sekolah juga menggunakan beberapa pendekat untuk menanggulangi perilaku menyimpang para siswa melalui manajemen pembelajaran atau kuri kulum.
Beberapa kondisi yang menyebabkan timbulnya problem disiplin adalah kegaduhan, corak suasana sekolah, pengaruh komunitas yang tidak di inginkan, ketidak teraturan dan ketidak ajegan dalam menerapkan peraturan atau hokum. Tipe – tipe penaggulangan problem disiplin ini biasanya di dekati oleh pendekatan teknik manajerial. Misalnya, kepala sekolah dapat meminta staf sekolah, Pembina, dan guru untuk mengetahui para siswa dan latar belakangnya, menyusun jadwal sebaik mungkin sehingga tidak terjadi suatu kegiatan mengganggu kegiatan lain atau kegiatan berfluktuasi pada saat yang sama, menciptakan suasana seperti dirumah sendiri dengan memodifikasi sekolah secara artistikdengan tanaman hidup agar para siswa betah tinggal di sekolah. Sekolah juga dapat mengurangi problem timbulnya gangguan disiplin dengan menjalani hubungan baik dan kerja sama dengan komunitas lingkungan sekitar dan aparat keamanan lingkungan. Hubungan dan kerja sama tersebut seperti memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar memanfaatkan sebagian fasilitas sekolah dan melibatkan mereka untuk ikut serta membangun wilayh sekitar.

Di samping itu sekolah secara teratur menaympaikan laporan dan meminta laporan kepada aparat keamanan. Memberi laporan tentang kegiatan sekolah, missal laporan kegiatan penerimaan dan pengumuman penerimaan siswa baru, pengumuman kelulusan evaluasi belajar nasional  (EBTANAS), acara pekan olah raga dan seni dan sebagainya. Meminta laporan tentang situasi keamana pada setiap saat, dan  memberi kesempatan kepada yang berwajib memberi penyuluhan tentang gerakan disiplin nasional, bahaya narkotik, tertib lalu lintas dan sebagainya. Banyak sekolah  menghadapi bermacam – macam gangguan disiplin karena adanya watak suka merusak, perbuatan  merusak fasilitas sekolah, merokok, dan penggunaan obat – obatan terlarang dari para siswanya.
Uraian diatas menunjukan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangi gangguan di siplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadaran dari bahwa guru harus merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan diri pembelajarannya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Oleh karena itu, hal – hal berikut seperti yang di kemukakan oleh McNeil dan Wiles (1990) perlu dihanyati dan disimak:
 a. menenjukkan perilaku siswa yang di harapkan di masa depan
b. mendengarkan, ketika para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka
c. mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama – nama para siswa
d. menghindari kata – kata sindiran; berlakulah positif,
e. tersenyum, bersahabat, dan menjalin hubungan harmonis penuh respek,
f. mengetahui karakter (sifat, watak) dan latar belakang para siswa
g. bila mungkin, abaikan pelanggaran – pelanggaran kecil
h. mencoba menghindari bentuk – bentuk hukuman secara kelompok,
i. menciptakan disiplin kelas sebagai tujuan utama


Di samping itu beberapa teknik yang dapat membantu pemeliharaan di siplin kelas dalm mengajar seperti berikut ini:
a. tepat waktu dan memulai pelajaran sesegera mungkin; siapkan sesuatu yang harus di kerjakan oleh para siswa.
b. Siapkan rencana pembelajaran dan imformasikan kepada para siswa apa, kapan, dan dimana aktivitas itu dikerjakan
c. Lakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten
d. Bervariasi dalam aktivitas kelas
e. Tidak mengancam dan menantang para siswa
f. Buatlah tugas para siswa yang tepat dan cocok,
g. Jagalah dan kontrol suara guru
h. Tegas dalam permulaan dan secara perlahanan mulai di kendorkan bila hubungan sudah terjalin baik
i. Hindari adanya siswa favorit di antara mereka
j. Jalani hubungan kerjasama dengan orang tua
           Petunjuk tersebut kiranya dapat berguna dan sebagainya penompang dalam upaya menanggulangi gangguan disiplin di kelas. Nasehat yang simpatik bagi guru – guru baru berkaitan dengan disiplin adalah “mengetahui apa yang akan di terjadikan sebelum hal itu terjadi”. Guru – guru yang bepengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan cara mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi renpos para siswa. Guru lain memanipulasi untuk menciptanya suasana kelas yang di harapkan adalah dengan mengembangkan penguatan verbal dan non verbal. Penguatan perbal seperti: baik, bagus, pekerjaanmu cukup rapi, dan sebagainya. Sedangkan penguatan non verbal seperti: gerakan badan, sentuhan, perubahan mimik, gerakan mendekati, memberi hadiah, dan sebagainya.


B.       Membina Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Sekolah secara formal adalah wadah atau tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan , sikap dan keterampilan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat dimana sekolah itu berada. Sebaliknya masyarakat diharapkan membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar program sekolah dapat berjalan dengan lancar dengan lulusan yang dihasilkan memenuhi kebutuhan masyarakatdan negara. Oleh sebab itu, hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan masyarakat perlu dibina dan dikembangkan secara harmonis. Hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan orang tua terkait, hubungan sekolah dengan dunia sekolah dan tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya.
Secara umum hubungan sekolah dan masyarakat ini dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun dalam pelaksanaanya dapat dilakukan dalam berbagai bentuk diantaranya:
a.     Siaran radio
Siaran radio sebagai sarana penyebaran informasi memiliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian dalam waktu yang singkat dapat disebarkan informasi kesemua pelosok perdesaan. sebagai media penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan program pendidikan.melaui bentuk seperti ini dapat dilakukan Dialog interaktif dengan menampilkan pejabat dinas pendidikan setempat, kepala sekolah,tokoh masyarakat guna membahas program sekolah dan pengembangannya.


b.    Perlombaan-perlombaan
Perlombaan–perlombaan ini merupakan kegiatan yang cukup menarik. Hal ini akan mampu membuat dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu dengan adanya acara ini, masyarakat akan mengetahui prestasi sekolah dalam mencetak siswa.
c.    Pameran
Dalam menyelenggarakan acara pameran ini memerlukan kerja sma antara sekolah dan masyarakat.dengan adanya kegiatan ini hubungan keduanya akan terjalin lebih baik sehingga perkembangan sekolahpun lebih baik.
d.   Dialog
Dialog ini dapat dilakukan dengan mengadakan rapat secara terus menerus untuk mambahas perkembangan sekolah dan membetuk program- progarmnya.
e.    Kunjungan kesekolah (School visitation)
Teknik ini memberi kesempatan kepada wali murid untuk melihat prestasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
f.   Kunjungan ke wali murid
         Kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dirumah
g.  Layanan telefon
Layanan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada wali murid mengenai siswa begitu juga sebaliknya.

h.  Kotak saran
Melui kotak ini sekolah dapat mengetahi saran – saran apa saja yang diberikan masyarakat kepada sekolah guna mengembangkan sekolah
i.    Kartu penghubung
Kartu ini diberikan kepada setiap siswa yang nantinya diisi oleh guru dan wali murid yang bersangkutan. Sehingga wali murid dapat mengetahui perkembangan anaknya dan sekolah.
Adapun Tujuan dan Manfaat hubungan sekolah dan masyarakat, yaitu :
a.  Hubungan sekolah dan masyarakat ini memiliki tujuan, antara lain:
(1)   Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
(2) Mendapatkan dukungan dan bantuan financial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
(3) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanan program sekolah.
(4) Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan kebutuhan masayarakat.
b. Hubungan sekolah dengan masyarakat yang berjalan dengan baik akan memberi manfaat pada kedua pihak. Berikut manfaat yang diperoleh:
(1)   Bagi masyarakat
(a)  Masyarakat mengetahui inovasi-inovasi yang dilakukan oleh sekolah.
(b) Masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan pendidikan dapat mengajukan aspirasinya terhadap sekolah.
(c) Masyarakat dapat memberikan kritikan dan saran yang berguna untuk sekolah apabila terdapat program, keputusan atau tindakan sekolah yang tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat .
(2)   Bagi sekolah
(a)  Sekolah dapat termotivasi untuk terus melakukan perbaikan baik dari segi tenaga pendidik maupun dari fasilitas pedidikan karena sekolah mendapat penilaian dan kontrol langsung dari masyarakat.
(b)  Sekolah dapat menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami sekolah yang memerlukan partisipasi masyarakat untuk menyelesaikannya.
(c) Sekolah dapat memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai konsep-konsep pendidikan yang perlu masyarakat pahami agar tidak terjadi kesalahpahaman konsep antara sekolah dan masyarakat.
(d) Sekolah dapat memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
Secara lebih terperincinya, maka hubungan sekolah dengan masyarakat dibagi atas hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan intansi terkait, hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga pendidikan lain.
1. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara formal dan potensial memiliki peranan paling penting dan strategis bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda, khususnya para siswa sekolah dasar. Sedangkan orang tua siswa adalah pendidik pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan para siswa tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan hubungan yang harmonis dan terus menerus dan berkelanjutan antara sekolah dan orang tua siswa.
Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui sarana wadah perkumpulan orang tua siswa, guru atau tenaga pendidikan lainya dinamakan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan. Dengan adanya hubungan antara sekolah dan orang tua tersebut maka manfaat yang diharapkan diperoleh adalah:
a.       Orang tua siswa mengetahui tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah,
b.      Sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua dan para siswa di rumah.
c.       Orang tua siswa mau memberi perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah.
Agar orang tua siswa mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah, sekolah perlu melaksanakan antara lain hal-hal berikut ini.
a.         Memberikan informasi seluas-luasnya tentang program sekolah. Pemberian informasi itu dapat diakukan misalnya dalam rapat-rapat, bazar, pameran, malam kesenian, pekan olahraga, dan melalui penjelasan tertulis.
b.         Melakukan kunjungan rumah oleh guru atau kepala sekolah secara teratur atau rutin.
c.         Menetapkan satu bulan dalam satu tahun pelajaran sebagai BULAN INFORMASI yang kegiatannya dapat berupa:
1)   Mengadakan dialog dengan orang tua atau wali siswa tentang perkembangan sekolah dan pembangunan yang sedang dilaksanakan dan yang akan dihadapi sekolah,
2)   Menginformasikan bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
3)   Menjelaskan bahwa manusia yang berkualitas itu hanya dapat dihasilkan oleh pendidikan yang bermutu,
4)   Menyadarkan pihak orang tua atau wali siswa bahwa keterlibatan mereka dala usaha meningkatkan mutu pendidikan mutlak diperlukan,
5)   Meningkatkan kesadaran orang tua atau wali siswa tentang betapa pentingnya pendidikan bagi anak manusia agar mereka dapat menjadi warga negara yang berkualitas dan berguna,
6)   Meningkatkan kesadaran orang tua atau wali siswa agar mau menyekolahkan putra-putrinya sampai tamat.
Adapun peran serta orang tua, yaitu :
1.      Peran Serta Orang tua dalam Pembelajaran
Orang tua tidak saja membantu belajar anak di rumah, bisa juga dilakukan di sekolah. Bahkan kalau perlu orang tua yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus, misalnya ahli dalam musik atau seni rupa, dengan koordinasi yang baik dengan pihak sekolah, para orang tua ini bisa saja membantu mengadakan proses pembelajaran musik dan seni rupa pada ekstrakurikuler di sekolah.
2.      Paran serta Orang tua dalam Perencanaan Pengembanagan Sekolah
Orang tua siswa dapat berperan serta dalam perencanaan pengembangan sekolah. Misalnya , ada orang tua siswa yang kebetulan seorang dokter. Sebagai dokter tentunya sangat memahami betul apa itu arti hidup sehat, terutama bagi anak-anak di sekolah. Dia dapat memberikan masukan yang berharga dalam perencanaan pengembangan sekolah, terutama berkaitan dengan peningkatan mutu layanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), penataan warung jajan sehat bagi anak- anak, serta pengaturan kamar mandi dan toilet sekolah yang sehat. Keterlibatan orang tua siswa tersebut dalam perencanaan pengembangan sekolah yang berkaitan dengan kesehatan, tentu sangat menguntungkan sekolah dan peserta didik.
Banyak cara yang dapat ditempuh. Orang tua dapat datang ke sekolah tanpa atau  dengan undangan sekolah yang mengundang. Sekelompok orang tua mengadakan pertemuan di luar sekolah untuk bersama-sama membahas dan memberikan masukan untuk peningkatan mutu sekolah, hasilnya kemudian diserahkan kepada sekolah. 
3.      Peran Serta Orang Tua dalam Pengelolaan Kelas
Keterlibatan orang tua siswa dalam pengelolaan kelas memiliki arti yang sangat luas. Bukan berarti orang tua turut masuk ke kelas dan campur tangan mengurusi tempat duduk siswa, memindah siswa yang suka mengganggu temannya di kelas, dan sebagainya. Tetapi, pengaturan kelas dapat dilakukan berdasarkan masukan dengan dan atau atau kompromi dengan para orang tua. Misalnya, dalam hal isi dan penataan pajangan kelas, serta pengaturan tempat duduk dan kenyamanan kelas. Untuk mengetahui kebutuhan kelas yang menunjang proses belajar di kelas sudah tentu Anda harus mengenali jenis peran serta orang tua dalam pengelolaan kelas, mencatat keadaan sekarang, dan kondisi yang dikehendaki, serta menemu-kenali hambatan-hambatan yang dihadapi.
Dengan diketahuinya kegiatan-kegiatan sekolah dan dengan tumbuhnya kesadaran peran serta orang tua atau wali siswa diharapkan mereka merasa memiliki, mau berpartisipasi dan mau memberi bantuan dalam melaksanakan semua rencana sekolah, sehingga kualitas lulusan diharapkan sekolah dan orang tua atau wali siswa tercapai partisipasi tersebut dapat berupa:
1) Motivasi putra-putrinya untuk belajar dengan baik,
2) Melengkapi semua keperluan belajar putra-putrinya,
3)  Mengarahkan putra-putrinya untuk belajar secara teratur pada jam-jam tertentu dan mengatur waktu untuk kegiatan lain di rumah, misalnya nonton TV, berkunjung kepada keluarga atau tetangga dan teman dan sebagainya,
4) Menciptakan suasana yang mendukung dalam keluarga yang dapat mendorong putra-putrinya rajin belajar,
5) Mengawasi dan mengecek putra-putrinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan sekolah,
6) Ikut membantu tegaknya disiplin sekolah,
7) Ikut mendorong putra-putrinya memenuhi tata tertib sekolah,
8) Ikut memberikan perhatian terhadap perkembangan situasi pendidikan sekolah,
9)  Memenuhi undangan rapat dan undangan lainnya dari sekolag bagi kepentingan putra-putrinya,
10) Membantu tegaknya wibawa Kepala Sekolah dan para guru,
11) Memberikan saran dan kritik dalam menegakkan wibawa Kepala Sekolah dan Guru,
12) Membantu memelihar nama baik sekolah,
13) Mendorong agar putra-putrinya gemar membaca dan tidak lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah,
14) Mendorong putra-putrinya agar ikut ambil bagian dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler seperti: kesenian, olah raga, pramuka, UKS, dan kegiatan lain yang diselenggarakan sekolah,
15) Mendorong putra-putrinya untuk mengikuti upacara bendera dan upacara lainnya yang diselenggarakan sekolah,
16) Mendorong putra-putrinya memelihara keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan serta kerapihan baik di rumah maupun di sekolah.

2. Hubungan Sekolah dengan Instansi Terkait
          Sekolah perlu membina hubungan baik secara timbal balik dengan instansi terkait. Instansi terkait itu seperti Lurah atau Kepala Desa, Puskesmas, Camat, Polsek, Koramil, LKMD dan Posyandu. Hubngan yag dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah, antara lain sebagai berikut:
a.    Menginformasikan program sekolah,
b.    Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah, sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar,
c.    Pada saat yang diperlukan, Kepala Sekolah atau Guru yang ditunjuk mengadakan kunjungan ke Instansi Pemerintah sebagai salah satu pendekatan dari pihak sekolah,
d.   Sekali-kali dapat mengundang Pejabat Pemerintah di luar Depdikbud sebagai pembina dalam upacara bendera.
     Sedangkan dari pihak instansi terkait diharapkan agar dapat memberikan peran sertanya dalam:
a.    Membantu tegaknya disiplin sekolah,
b.    Ikut membantu terpeliharanya kebersihan dan keindahan sekolah,
c.    Membantu nama baik sekolah,
d.   Memenuhi undangan yang disampaikan pihak sekolah,
e.    Membantu keamanan sekolah pada saat sekolah melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
3. Hubungan Sekolah dengan Dunia Usaha dan Tokoh Masyarakat
                     Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubungan yang tidak kala pentingnya dengan jalinan hubungan dengan pihak lainnya. Program ini dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a.       Mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan para siswa,
b.      Mengundang tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan ceramah di sekolah.
          Sedangkan dari dunia usaha dan tokoh masyarakat yang berhasil diharapkan peran serta sebagai berikut:
a.         Bersedia menjadi narasumber dan memberikan ceramah untuk siswa sebagai usaha memotivasi siswa supaya giat belajar dan bekeja keras,
b.        Memberikan saran dalam menegakkan wibawa Kepala Sekolah dan Guru,
c.         Menjadi nara sumber untuk pelaksanaan program muatan lokal sekolah,
d.        Membantudan menyediakan fasilitas dalam melaksanakan muatan lokal bagi para siswa.
4.   Hubungan Sekolah dengan Lembaga Pendidikan Lain
          Dalam usaha membina dan mengembangkan hubungan dengan lembaga pendidikan lain perlu dilaksanakan upaya-upaya berikut:
a.    Mengadakan kunjungan antar sekolah untuk daling bertukar pengalaman,
b.    Menjalin kerjasama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di sekolahnya masing-masing,
c.    Memberikan informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada lembaga pendidikan setingkat di atasnya,
d.   Mengundang pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya untuk memberikan ceramah tentang perkembangan penndidikan sesuai dengan jenjangnya.




BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Untuk menciptakan kedisiplinan disekolah tentunya harus adanya kerjasama yang baik antar personil sekolah dan juga orang tua serta masyarakat sekitar. Kedisiplinan tentunya merupakan suatu hal yang penting demi tercapainya pendidikan yang tidak hanya mengembangkan pengetahuan siswa saja tetapi juga diiringi dengan tumbuhnya karakter didalam diri siswa terutama disiplin.
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku, kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya. Dalam membina hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu adanya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan instansi terkait dan hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat.
B.            Saran
          Berdasarkan pemaparan diatas, penulis menyarankan :
1.      Kedisiplinan disekolah perlu ditingkatkan demi terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan yang optimal.
2.      Guru harus mampu menciptakan suasana yang membiasakan anak untuk selalu disiplin baik didalam kelas, disekolah maupun diluar sekolah.
3.      Perlu adanya kerjasama yang baik antar personil sekolah, intansi terkait,  orang tua, dunia usaha dan tokoh masyarakat serta lembaga intansi lain.
4.      Peran serta orang tua sebagai lembaga informal bagi peserta didik perlu mengetahui perkembangan anak-anaknya, untuk itu perlu adanya kesadaran bersama agar anak yang merupakan penerus generasi bangsa dapat mendapatkan pendidikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Rachman Maman. (1997). Manajemen Kelas. Semarang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Koswara Deni dan Suryadi. (2007). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Upi Press
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan
Effandi. 2013. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. [Online]. Tersedia: http://effandi0009.blogspot.com/2013/10/hubungan-sekolah-dengan-masyarakat_1993.html           

Ainilizah. 2013. Prinsip Prinsip Disiplin dan Punishment pada Level Sekolah dan Kelas. [Online]. Tersedia: http://ainilizzzah.blogspot.com/2013/05/prinsip-prinsip-disiplin-dan-punishment.html