Fz_Zylaiga
Kamis, 04 September 2014
PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS (Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas, Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin
bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan
hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap
dan perilaku, kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih
sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin
kemasyarakatan yang harus dipelajari atau diketahui, disikapi dan ditegakkan
oleh para siswa.
Dalam
kaitan ini perlu diingat bahwa disiplin dipertimbangkan sebagai kecenderungan
dari para peserta didik menyetujui harapan para guru, disiplin merupakan alat bantu menumbuhkan
gagasan mutakhir dan seleksi praktik-praktik baru, dan pelayanan yang layak
cenderung menumbuhkan kualitas disiplin. Didalam disiplin bagi peserta didik
ini tentunya perlu adanya suatu kerjasama yang baik, baik antara personil
sekolah, orang tua maupun masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan disiplin
pada level sekolah dan kelas?
2. Bagaimanakah cara membina
hubungan antara sekolah dengan masyarakat?
C. Tujuan
Pembahasan
Setelah mempelajari bab ini,
diharapkan dapat:
1.
Mengetahui
apa yang dimaksud dengan disiplin pada level sekolah dan kelas.
2.
Mengetahui
cara membina hubungan sekolah dengan masyarakat.
D. Prosedur Pemecahan Masalah
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi pustaka. Penyusun mendapatkan sumber dari buku dan internet yang
kemudian disusun dan dijabarkan kembali dengan bahasa yang sesuai kemampuan dan
keterampilan diri sendiri.
E. Sistematika
Penulisan
Makalah ini disusun dengan urutan
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bagian ini dijelaskan tentang
latar belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalahdan sistematika penulisan.
Bab II Isi
Pada bab ini ditemukan pembahasan
yang terdiri disiplin kelas pada level sekolah dan kelas, dan juga hubungan
antara sekolah dengan masyarakat.
Bab III Penutup
Bab terakhir ini memuat kesimpulan
dan saran.
Daftar Pustaka
Pada bagian ini berisi
referensi-referensi dari berbagai sumber yang penyusun gunakan untuk pembuatan
makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Disiplin
pada level Sekolah dan kelas
Sekolah,
dalam upaya mencitakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan berusaha
dan melibatkan berbagai unsur atau pihak misalnya: dengan guru dalam
memberdayakan semua kebijakan; usaha menggidentifikasi secara jelas sebab –
sebab siswa berperilaku menyimpang; bekerja sama secara erat dengan orang tua,
dan para Pembina atau pendamping sekolah. Sekolah juga menggunakan beberapa
pendekat untuk menanggulangi perilaku menyimpang para siswa melalui manajemen
pembelajaran atau kuri kulum.
Beberapa
kondisi yang menyebabkan timbulnya problem disiplin adalah kegaduhan, corak
suasana sekolah, pengaruh komunitas yang tidak di inginkan, ketidak teraturan
dan ketidak ajegan dalam menerapkan peraturan atau hokum. Tipe – tipe
penaggulangan problem disiplin ini biasanya di dekati oleh pendekatan teknik
manajerial. Misalnya, kepala sekolah dapat meminta staf sekolah, Pembina, dan
guru untuk mengetahui para siswa dan latar belakangnya, menyusun jadwal sebaik
mungkin sehingga tidak terjadi suatu kegiatan mengganggu kegiatan lain atau
kegiatan berfluktuasi pada saat yang sama, menciptakan suasana seperti dirumah
sendiri dengan memodifikasi sekolah secara artistikdengan tanaman hidup agar
para siswa betah tinggal di sekolah. Sekolah juga dapat mengurangi problem
timbulnya gangguan disiplin dengan menjalani hubungan baik dan kerja sama
dengan komunitas lingkungan sekitar dan aparat keamanan lingkungan. Hubungan
dan kerja sama tersebut seperti memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar
memanfaatkan sebagian fasilitas sekolah dan melibatkan mereka untuk ikut serta
membangun wilayh sekitar.
Di
samping itu sekolah secara teratur menaympaikan laporan dan meminta laporan
kepada aparat keamanan. Memberi laporan tentang kegiatan sekolah, missal
laporan kegiatan penerimaan dan pengumuman penerimaan siswa baru, pengumuman
kelulusan evaluasi belajar nasional
(EBTANAS), acara pekan olah raga dan seni dan sebagainya. Meminta
laporan tentang situasi keamana pada setiap saat, dan memberi kesempatan kepada yang berwajib
memberi penyuluhan tentang gerakan disiplin nasional, bahaya narkotik, tertib
lalu lintas dan sebagainya. Banyak sekolah
menghadapi bermacam – macam gangguan disiplin karena adanya watak suka
merusak, perbuatan merusak fasilitas
sekolah, merokok, dan penggunaan obat – obatan terlarang dari para siswanya.
Uraian diatas menunjukan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangi gangguan di siplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadaran dari bahwa guru harus merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan diri pembelajarannya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Oleh karena itu, hal – hal berikut seperti yang di kemukakan oleh McNeil dan Wiles (1990) perlu dihanyati dan disimak:
Uraian diatas menunjukan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangi gangguan di siplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadaran dari bahwa guru harus merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan diri pembelajarannya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Oleh karena itu, hal – hal berikut seperti yang di kemukakan oleh McNeil dan Wiles (1990) perlu dihanyati dan disimak:
a. menenjukkan perilaku siswa yang di harapkan
di masa depan
b. mendengarkan, ketika
para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka
c. mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama – nama para siswa
d. menghindari kata – kata sindiran; berlakulah positif,
c. mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama – nama para siswa
d. menghindari kata – kata sindiran; berlakulah positif,
e. tersenyum,
bersahabat, dan menjalin hubungan harmonis penuh respek,
f. mengetahui karakter
(sifat, watak) dan latar belakang para siswa
g. bila mungkin,
abaikan pelanggaran – pelanggaran kecil
h. mencoba menghindari
bentuk – bentuk hukuman secara kelompok,
i. menciptakan disiplin
kelas sebagai tujuan utama
Di
samping itu beberapa teknik yang dapat membantu pemeliharaan di siplin kelas
dalm mengajar seperti berikut ini:
a.
tepat waktu dan memulai pelajaran sesegera mungkin; siapkan sesuatu yang harus
di kerjakan oleh para siswa.
b.
Siapkan rencana pembelajaran dan imformasikan kepada para siswa apa, kapan, dan
dimana aktivitas itu dikerjakan
c.
Lakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten
d.
Bervariasi dalam aktivitas kelas
e.
Tidak mengancam dan menantang para siswa
f.
Buatlah tugas para siswa yang tepat dan cocok,
g.
Jagalah dan kontrol suara guru
h.
Tegas dalam permulaan dan secara perlahanan mulai di kendorkan bila hubungan
sudah terjalin baik
i.
Hindari adanya siswa favorit di antara mereka
j.
Jalani hubungan kerjasama dengan orang tua
Petunjuk tersebut kiranya dapat
berguna dan sebagainya penompang dalam upaya menanggulangi gangguan disiplin di
kelas. Nasehat yang simpatik bagi guru – guru baru berkaitan dengan disiplin
adalah “mengetahui apa yang akan di terjadikan sebelum hal itu terjadi”. Guru –
guru yang bepengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan cara
mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi
renpos para siswa. Guru lain memanipulasi untuk menciptanya suasana kelas yang
di harapkan adalah dengan mengembangkan penguatan verbal dan non verbal.
Penguatan perbal seperti: baik, bagus, pekerjaanmu cukup rapi, dan sebagainya.
Sedangkan penguatan non verbal seperti: gerakan badan, sentuhan, perubahan
mimik, gerakan mendekati, memberi hadiah, dan sebagainya.
B. Membina Hubungan Sekolah Dengan
Masyarakat
Sekolah secara formal adalah wadah atau tempat pembinaan dan
pengembangan pengetahuan , sikap dan keterampilan yang sesuai dan dikehendaki
oleh masyarakat dimana sekolah itu berada. Sebaliknya masyarakat diharapkan
membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar program sekolah dapat berjalan
dengan lancar dengan lulusan yang dihasilkan memenuhi kebutuhan masyarakatdan
negara. Oleh sebab itu, hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan
masyarakat perlu dibina dan dikembangkan secara harmonis. Hubungan sekolah
dengan masyarakat meliputi hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan
sekolah dengan orang tua terkait, hubungan sekolah dengan dunia sekolah dan
tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya.
Secara umum hubungan sekolah dan
masyarakat ini dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Namun dalam pelaksanaanya dapat dilakukan dalam berbagai bentuk diantaranya:
a.
Siaran radio
Siaran radio sebagai sarana penyebaran
informasi memiliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang
dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian dalam waktu yang
singkat dapat disebarkan informasi kesemua pelosok perdesaan. sebagai media
penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan program pendidikan.melaui
bentuk seperti ini dapat dilakukan Dialog interaktif dengan menampilkan pejabat
dinas pendidikan setempat, kepala sekolah,tokoh masyarakat guna membahas
program sekolah dan pengembangannya.
b. Perlombaan-perlombaan
Perlombaan–perlombaan ini merupakan
kegiatan yang cukup menarik. Hal ini akan mampu membuat dan meningkatkan
motivasi belajar siswa. Selain itu dengan adanya acara ini, masyarakat akan
mengetahui prestasi sekolah dalam mencetak siswa.
c. Pameran
Dalam menyelenggarakan acara pameran ini
memerlukan kerja sma antara sekolah dan masyarakat.dengan adanya kegiatan ini
hubungan keduanya akan terjalin lebih baik sehingga perkembangan sekolahpun
lebih baik.
d.
Dialog
Dialog ini dapat dilakukan dengan
mengadakan rapat secara terus menerus untuk mambahas perkembangan sekolah dan
membetuk program- progarmnya.
e.
Kunjungan kesekolah (School visitation)
Teknik ini memberi kesempatan kepada
wali murid untuk melihat prestasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
f.
Kunjungan ke wali murid
Kunjungan ini dilakukan untuk
mengetahui aktivitas siswa dirumah
g.
Layanan telefon
Layanan ini dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada wali murid mengenai siswa begitu juga sebaliknya.
h.
Kotak saran
Melui kotak ini sekolah dapat mengetahi
saran – saran apa saja yang diberikan masyarakat kepada sekolah guna
mengembangkan sekolah
i. Kartu penghubung
Kartu ini diberikan kepada setiap siswa
yang nantinya diisi oleh guru dan wali murid yang bersangkutan. Sehingga wali
murid dapat mengetahui perkembangan anaknya dan sekolah.
Adapun
Tujuan dan Manfaat hubungan sekolah dan masyarakat, yaitu :
a. Hubungan sekolah dan masyarakat ini memiliki
tujuan, antara lain:
(1)
Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
(2) Mendapatkan dukungan dan bantuan
financial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
(3) Memberikan informasi kepada
masyarakat tentang isi dan pelaksanan program sekolah.
(4) Memperkaya atau
memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan kebutuhan masayarakat.
b. Hubungan sekolah
dengan masyarakat yang berjalan dengan baik akan memberi manfaat pada kedua
pihak. Berikut manfaat yang diperoleh:
(1)
Bagi masyarakat
(a)
Masyarakat mengetahui inovasi-inovasi yang dilakukan oleh sekolah.
(b) Masyarakat sebagai pihak yang
membutuhkan pendidikan dapat mengajukan aspirasinya terhadap sekolah.
(c) Masyarakat dapat memberikan kritikan
dan saran yang berguna untuk sekolah apabila terdapat program, keputusan atau
tindakan sekolah yang tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat .
(2)
Bagi sekolah
(a)
Sekolah dapat termotivasi untuk terus melakukan perbaikan baik dari segi
tenaga pendidik maupun dari fasilitas pedidikan karena sekolah mendapat
penilaian dan kontrol langsung dari masyarakat.
(b)
Sekolah dapat menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami sekolah yang
memerlukan partisipasi masyarakat untuk menyelesaikannya.
(c) Sekolah dapat memberi pemahaman
kepada masyarakat mengenai konsep-konsep pendidikan yang perlu masyarakat
pahami agar tidak terjadi kesalahpahaman konsep antara sekolah dan masyarakat.
(d) Sekolah dapat memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
Secara lebih terperincinya, maka
hubungan sekolah dengan masyarakat dibagi atas hubungan sekolah dengan orang
tua siswa, hubungan sekolah dengan intansi terkait, hubungan sekolah dengan
dunia usaha dan tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga
pendidikan lain.
1. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua
Siswa
Sekolah adalah lembaga pendidikan
yang secara formal dan potensial memiliki peranan paling penting dan strategis
bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda, khususnya para siswa sekolah
dasar. Sedangkan orang tua siswa adalah pendidik pertama dan utama yang sangat
besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan para siswa tersebut. Oleh
karena itu, sangat diperlukan hubungan yang harmonis dan terus menerus dan
berkelanjutan antara sekolah dan orang tua siswa.
Hubungan sekolah dengan orang tua
dapat dijalin melalui sarana wadah perkumpulan orang tua siswa, guru atau
tenaga pendidikan lainya dinamakan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan.
Dengan adanya hubungan antara sekolah dan orang tua tersebut maka manfaat yang
diharapkan diperoleh adalah:
a. Orang tua siswa mengetahui tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah,
b. Sekolah mengetahui semua kegiatan
orang tua dan para siswa di rumah.
c. Orang tua siswa mau memberi
perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah.
Agar orang tua siswa mengetahui
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah, sekolah perlu melaksanakan antara
lain hal-hal berikut ini.
a.
Memberikan
informasi seluas-luasnya tentang program sekolah. Pemberian informasi itu dapat
diakukan misalnya dalam rapat-rapat, bazar, pameran, malam kesenian, pekan
olahraga, dan melalui penjelasan tertulis.
b.
Melakukan
kunjungan rumah oleh guru atau kepala sekolah secara teratur atau rutin.
c.
Menetapkan
satu bulan dalam satu tahun pelajaran sebagai BULAN INFORMASI yang kegiatannya
dapat berupa:
1) Mengadakan dialog dengan orang tua
atau wali siswa tentang perkembangan sekolah dan pembangunan yang sedang
dilaksanakan dan yang akan dihadapi sekolah,
2) Menginformasikan bahwa sekolah
sebagai lingkungan pendidikan dan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia,
3) Menjelaskan bahwa manusia yang
berkualitas itu hanya dapat dihasilkan oleh pendidikan yang bermutu,
4) Menyadarkan pihak orang tua atau
wali siswa bahwa keterlibatan mereka dala usaha meningkatkan mutu pendidikan
mutlak diperlukan,
5) Meningkatkan kesadaran orang tua
atau wali siswa tentang betapa pentingnya pendidikan bagi anak manusia agar
mereka dapat menjadi warga negara yang berkualitas dan berguna,
6) Meningkatkan kesadaran orang tua
atau wali siswa agar mau menyekolahkan putra-putrinya sampai tamat.
Adapun peran serta orang tua, yaitu :
1.
Peran Serta Orang tua dalam Pembelajaran
Orang tua tidak saja membantu belajar
anak di rumah, bisa juga dilakukan di sekolah. Bahkan kalau perlu orang tua yang
memiliki pengetahuan dan keahlian khusus, misalnya ahli dalam musik atau seni
rupa, dengan koordinasi yang baik dengan pihak sekolah, para orang tua ini bisa
saja membantu mengadakan proses pembelajaran musik dan seni rupa pada
ekstrakurikuler di sekolah.
2.
Paran serta Orang tua dalam Perencanaan Pengembanagan Sekolah
Orang tua siswa dapat berperan serta
dalam perencanaan pengembangan sekolah. Misalnya , ada orang tua siswa yang
kebetulan seorang dokter. Sebagai dokter tentunya sangat memahami betul apa itu
arti hidup sehat, terutama bagi anak-anak di sekolah. Dia dapat memberikan
masukan yang berharga dalam perencanaan pengembangan sekolah, terutama
berkaitan dengan peningkatan mutu layanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
penataan warung jajan sehat bagi anak- anak, serta pengaturan kamar mandi dan
toilet sekolah yang sehat. Keterlibatan orang tua siswa tersebut dalam
perencanaan pengembangan sekolah yang berkaitan dengan kesehatan, tentu sangat
menguntungkan sekolah dan peserta didik.
Banyak cara yang dapat ditempuh. Orang
tua dapat datang ke sekolah tanpa atau
dengan undangan sekolah yang mengundang. Sekelompok orang tua mengadakan
pertemuan di luar sekolah untuk bersama-sama membahas dan memberikan masukan untuk
peningkatan mutu sekolah, hasilnya kemudian diserahkan kepada sekolah.
3.
Peran Serta Orang Tua dalam Pengelolaan Kelas
Keterlibatan orang tua siswa dalam
pengelolaan kelas memiliki arti yang sangat luas. Bukan berarti orang tua turut
masuk ke kelas dan campur tangan mengurusi tempat duduk siswa, memindah siswa
yang suka mengganggu temannya di kelas, dan sebagainya. Tetapi, pengaturan
kelas dapat dilakukan berdasarkan masukan dengan dan atau atau kompromi dengan
para orang tua. Misalnya, dalam hal isi dan penataan pajangan kelas, serta
pengaturan tempat duduk dan kenyamanan kelas. Untuk mengetahui kebutuhan kelas
yang menunjang proses belajar di kelas sudah tentu Anda harus mengenali jenis
peran serta orang tua dalam pengelolaan kelas, mencatat keadaan sekarang, dan
kondisi yang dikehendaki, serta menemu-kenali hambatan-hambatan yang dihadapi.
Dengan diketahuinya kegiatan-kegiatan sekolah dan dengan
tumbuhnya kesadaran peran serta orang tua atau wali siswa diharapkan mereka
merasa memiliki, mau berpartisipasi dan mau memberi bantuan dalam melaksanakan
semua rencana sekolah, sehingga kualitas lulusan diharapkan sekolah dan orang
tua atau wali siswa tercapai partisipasi tersebut dapat berupa:
1) Motivasi putra-putrinya untuk
belajar dengan baik,
2) Melengkapi semua keperluan
belajar putra-putrinya,
3)
Mengarahkan putra-putrinya untuk belajar secara teratur pada jam-jam
tertentu dan mengatur waktu untuk kegiatan lain di rumah, misalnya nonton TV,
berkunjung kepada keluarga atau tetangga dan teman dan sebagainya,
4) Menciptakan suasana yang
mendukung dalam keluarga yang dapat mendorong putra-putrinya rajin belajar,
5) Mengawasi dan mengecek
putra-putrinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan sekolah,
6) Ikut membantu tegaknya disiplin
sekolah,
7) Ikut mendorong putra-putrinya memenuhi
tata tertib sekolah,
8) Ikut memberikan perhatian
terhadap perkembangan situasi pendidikan sekolah,
9)
Memenuhi undangan rapat dan undangan lainnya dari sekolag bagi
kepentingan putra-putrinya,
10) Membantu tegaknya wibawa Kepala
Sekolah dan para guru,
11) Memberikan saran dan kritik
dalam menegakkan wibawa Kepala Sekolah dan Guru,
12) Membantu memelihar nama baik
sekolah,
13) Mendorong agar putra-putrinya
gemar membaca dan tidak lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah,
14) Mendorong putra-putrinya agar
ikut ambil bagian dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler seperti: kesenian,
olah raga, pramuka, UKS, dan kegiatan lain yang diselenggarakan sekolah,
15) Mendorong putra-putrinya untuk
mengikuti upacara bendera dan upacara lainnya yang diselenggarakan sekolah,
16) Mendorong putra-putrinya
memelihara keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan serta
kerapihan baik di rumah maupun di sekolah.
2. Hubungan Sekolah dengan Instansi
Terkait
Sekolah
perlu membina hubungan baik secara timbal balik dengan instansi terkait.
Instansi terkait itu seperti Lurah atau Kepala Desa, Puskesmas, Camat, Polsek,
Koramil, LKMD dan Posyandu. Hubngan yag dijalin dan upaya yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah, antara lain sebagai berikut:
a.
Menginformasikan
program sekolah,
b.
Ikut
serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah, sepanjang tidak mengganggu
proses belajar mengajar,
c.
Pada
saat yang diperlukan, Kepala Sekolah atau Guru yang ditunjuk mengadakan
kunjungan ke Instansi Pemerintah sebagai salah satu pendekatan dari pihak
sekolah,
d.
Sekali-kali
dapat mengundang Pejabat Pemerintah di luar Depdikbud sebagai pembina dalam
upacara bendera.
Sedangkan
dari pihak instansi terkait diharapkan agar dapat memberikan peran sertanya
dalam:
a.
Membantu
tegaknya disiplin sekolah,
b.
Ikut
membantu terpeliharanya kebersihan dan keindahan sekolah,
c.
Membantu
nama baik sekolah,
d.
Memenuhi
undangan yang disampaikan pihak sekolah,
e.
Membantu
keamanan sekolah pada saat sekolah melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
3. Hubungan Sekolah dengan Dunia
Usaha dan Tokoh Masyarakat
Hubungan
sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubungan yang tidak kala
pentingnya dengan jalinan hubungan dengan pihak lainnya. Program ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk:
a.
Mengunjungi
industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan para siswa,
b.
Mengundang
tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan ceramah di sekolah.
Sedangkan
dari dunia usaha dan tokoh masyarakat yang berhasil diharapkan peran serta
sebagai berikut:
a.
Bersedia
menjadi narasumber dan memberikan ceramah untuk siswa sebagai usaha memotivasi
siswa supaya giat belajar dan bekeja keras,
b.
Memberikan
saran dalam menegakkan wibawa Kepala Sekolah dan Guru,
c.
Menjadi
nara sumber untuk pelaksanaan program muatan lokal sekolah,
d.
Membantudan
menyediakan fasilitas dalam melaksanakan muatan lokal bagi para siswa.
4.
Hubungan Sekolah dengan Lembaga Pendidikan Lain
Dalam
usaha membina dan mengembangkan hubungan dengan lembaga pendidikan lain perlu
dilaksanakan upaya-upaya berikut:
a.
Mengadakan
kunjungan antar sekolah untuk daling bertukar pengalaman,
b.
Menjalin
kerjasama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di sekolahnya
masing-masing,
c.
Memberikan
informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada lembaga pendidikan setingkat
di atasnya,
d.
Mengundang
pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya untuk memberikan
ceramah tentang perkembangan penndidikan sesuai dengan jenjangnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk menciptakan kedisiplinan
disekolah tentunya harus adanya kerjasama yang baik antar personil sekolah dan
juga orang tua serta masyarakat sekitar. Kedisiplinan tentunya merupakan suatu
hal yang penting demi tercapainya pendidikan yang tidak hanya mengembangkan
pengetahuan siswa saja tetapi juga diiringi dengan tumbuhnya karakter didalam
diri siswa terutama disiplin.
Disiplin bagi peserta didik adalah
hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan banyak
kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku, kebenaran, kejujuran,
tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya.
Dalam membina hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu adanya hubungan sekolah
dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan instansi terkait dan hubungan
sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat.
B.
Saran
Berdasarkan
pemaparan diatas, penulis menyarankan :
1.
Kedisiplinan
disekolah perlu ditingkatkan demi terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan yang
optimal.
2.
Guru
harus mampu menciptakan suasana yang membiasakan anak untuk selalu disiplin
baik didalam kelas, disekolah maupun diluar sekolah.
3.
Perlu
adanya kerjasama yang baik antar personil sekolah, intansi terkait, orang tua, dunia usaha dan tokoh masyarakat
serta lembaga intansi lain.
4.
Peran
serta orang tua sebagai lembaga informal bagi peserta didik perlu mengetahui
perkembangan anak-anaknya, untuk itu perlu adanya kesadaran bersama agar anak
yang merupakan penerus generasi bangsa dapat mendapatkan pendidikan dengan
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Rachman Maman. (1997). Manajemen
Kelas. Semarang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Koswara
Deni dan Suryadi. (2007). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Upi Press
Tim Dosen Jurusan
Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Jurusan
Administrasi Pendidikan
Effandi.
2013. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. [Online]. Tersedia: http://effandi0009.blogspot.com/2013/10/hubungan-sekolah-dengan-masyarakat_1993.html
Ainilizah. 2013. Prinsip Prinsip Disiplin dan
Punishment pada Level Sekolah dan Kelas. [Online]. Tersedia: http://ainilizzzah.blogspot.com/2013/05/prinsip-prinsip-disiplin-dan-punishment.html
Langganan:
Postingan (Atom)